Total Tayangan Halaman

Pengikut

Selasa, 07 Mei 2013

“Dalang Galau Ngetwit”; Karya Sujiwo Tejo Sedikit Kisah Dibalik Pembuatan Buku

“Dalang Galau Ngetwit”; Karya Sujiwo Tejo Sedikit Kisah Dibalik Pembuatan Buku memang tak ada hubunganya dengan Reggae, tetapi saya (Admin) ngefans sama Mbah Sudjiwo Tedjo. 

Kawan mungkin sangat familiar dengan penulis ini, ya ia adalah seorang dalang yang nyentrik dan seorang penulis yang produktif. Beberapa karyanya sudah di terbitkan di beberapa penerbit. salah satunya adalah penerbit Iimania. Buku pertama yang di terbitkan Iimania laris di pasaran, serapannya bagus dan mampu membuat orang menjadi sedikit ngawur tetapi benar. hahha, ya buku pertama Mbah adalah  “Ngawur Karena Benar”. Di dalam buku itu Sujiwo Tejo mengulas tentang kengawuran-kengawurannya.  Selama ini Mbah melihat bahwa kesantunan dan berbudi pekerti itu, tidak lebih hanya sebagai kedok  atau kepalsuan belaka. mungkin saya menulisnya hanya lebih bersifat seremonial ketimbang esensialnya.


Tina Talisa seorang presenter cantik itu bahkan mengomentari bukunya Mbah Tejo ini “Tulisan yang mengalir dan terasa kengawurannya dengan nyata. Mengacak-acak pikiran ke arah yang benar.  Lain lagi dengan komentarnya Rosiana Silalahi. Ia berkomentar “Normalnya, melihat kengawuran itu menyebalkan, namun, saat yang di sebut normal itu justru merusak akal sehat, lalu kita mau apa? disinilah mengapa Seorang Sujiwo Tejo ada. Ia berani ngawur, menabrak batas normal yang sering penuh kepalsuan.

Setelah sukses dengan buku tersebut, Mbah Tejo kembali mengeluarkan bukunya lagi. “Dalang Galau Ngetwit”. menarik, dari judulnya saja, Sujiwo Tejo yang memang seorang dalang dan juga begitu aktif di dunia pertwiteran ini, selalu di tunggu-tunggu kicauannya. kicauannya Laksana Kenari, ia bernyanyi, keras menabrak sistem yang ada, namun kadang begitu romantis. Saya  sangat berbahagia sekali dapat berkesempatan untuk menemani Mbah dalam proses kreatif buku itu di sebuah Villa di kaki Gunung Salak selama 4 hari 3 malam. Dalam prosesnya ini memang Mbah sangat disiplin sekali dalam mengatur waktu.

Pengalaman ini jelas sangat menambah wawasan dan pengalaman saya dalam kehidupan ini. Bagaimana bersahajanya Mbah, bagaiman ide-ide spontannya keluar, mengalir deras. Selama beberapa hari itu saya membacakan hasil twit-twit beliau untuk di jadikan naskah ini.  Istilahnya di jahit. Proses kreatif  itu sebenarnya adalah penyempurnaan saja dari proses yang panjang dan lama. Kemudian untuk finishingnya di lakukan di  Villa itu dan kemudian di lanjutkan di rumah Mbah sendiri.Mas Fareid dan Mbak Tantri yang kesana. Proses itu  selesai dan lahirlah buku itu Dalang Galau Ngetwitt.

dalam bab 41, Mbah berkicau “Jangan-jangan yang kalian sembah itu bukan Tuhan, tapi terduga Tuhan, pantesan berantem rebutan dugaan”. hahahaha, kicauan itu mungkin tidak pernah terfikir oleh kita, namun  itu keluar dari seorang Sujiwo Tejo, seorang dalang yang sedang galau, galau karena seringnya mendengar kata “Terduga” sehingga Mbah mempunyai fikiran yang kita sembah itu mungkin saja terduga Tuhan, ckckckck. luar biasa.  Nah dalam bab 45, Mbah juga berkicau tentang negeri yang baik “Di Negeri yang baik rakyat segala-galanya, di negeri yang tak baik rakyat segalau-galaunya”..hahahaha. hanya tinggal kita tambahkan huruf “U” saja perubahan makna menjadi luas dan liar.  kadang pengguna twitter itu suka mengada-ada.  Dengan kicauan-kicauan orang-orang itu, kemudian juga muncul ide dari seorang followers Mbah yang mengatakan bahwa Malaikat Roqib dan Atid menjadi ngnggur karena manusia mencatat amal-amalnya sendiri di TL.hahaha

Buku ini mampu membuat kegalauan kita semakin jadi, bahkan semakin akut di buatnya. kita akan mendapatkan pencerahan kegalauan dan pancarannya mampu membuat kita tersadarkan. untuk itu ada beberapa tokoh yang bersedia memberikan komentarnya terhadap buku ini.
Bapak KH Ahmad Mustopha Bisri seorang ulama, budayawan dan sastrwan di Rembang ini, berkomentar pada buku Mbah, “twit-twitnya di tunggu dengan berbagai karena. Ada yang menunggu-nunggu twitnya karena menyenangi urakannya, ada yang karena guyonannya. ada yang karena keseriusannya. ada yang karena nakalnya. ada yang karena romantisnya. ada yang karena cerita-ceritanya. ada yang karena kritisnya. ada yang karena falsafahnya. ada yang karena kearifannya..

Bapak MAhfud MD juga berkomentar “…Disampaikan secara edan-edanan, kadang mengumpat, kadang menyindir, kadang mengejek dirinya sendiri, tetapi mengandung pesan-pesan yang dalam. Dari halaman manapun mulai membacanya, kita bisa menemukan pesan-pesan penting dari buku ini. Setiap kalimat pendek, seperti yang di jatahkan untuk ngetwit, bisa di olah Sujiwo Tejo sehingga tetap menarik dan bernas.”
Lain lagi komentar dari Dewi ‘Dee’ Lestari. Ia berkomentar “Mengenal Sujiwo Tejo selama ini, baik secara langsung maupun sekadar menguntit celetukan 140 karakternya di twitter, saya berani menyimpulkan bahwa ‘dalang galau’ hanya sekelumit peran yang ia pilih dan sajikan untuk publik. Dimata saya, Sujiwo Tejo sesungguhnya adalah penelusur kalbu yang mampu berfikir merdeka, berkata merdeka, menghibur dan menyentil secara merdeka. dan untuk mencapai itu, yang dimilikinya tentu lebih dari sekadar kegalauan, melainkan pencerahan.

Sambil mendengarkan lagu anyam-anyaman nya mbah tejo, setelah menulis singkat ini aku hirup kembali narkopian ku sembari memandang kebelakang, pengalaman yang masih membekas bersama mbah di Kaki gunung SAlak.

 

 

»»  LANJUTKAN MEMBACA

Jogja Reggae Fest 2 Sudah Berlalu

Event besar tahunan yang di gelar komunitas Indonesia Reggae Community yaitu Jogja reggae fest berjalan dan meriah. Untuk acara Jogja Reggae Fest #2 mendatangkan Guest start monkey boots, Ras muhammad, dan sang legenda Tony Q.

Acara di mulai sempat mundur, yang sebenarnya acara di mulai pukul 13.00 namun akhirnya di mulai pukul 13.00, gerbang tiket di buka sebelum pukul 13.30. Sepanjang jalan di kridosono ramai dengan para reggaeman dan regewati yang menunggu gerbang tiket di buka. Berbagai kota datang di yogyakarta hanya untuk datang dan menyaksikan event tahun dan juga anniversary IRC.

Acara di mulai dan di opening oleh band asal magelang red sweet guava, dan di lanjutkan dan tuan rumah yaitu WithCampbills.  lanjutkan People java rasta, lapizt legizt dan masih banyak lainnya. Tidak sempat di TKP karena keterbatasan waktu.

Di lanjutkan datang sekitar pukul 20.30, Burger time tampil dengan enerjik, namun ada yang berbeda di personil Burger time. Setelah Burger time, di lanjutkan dengan musik ska rocksteady, Monkey boots tampil dan gerakan yang lincah mengajak para penonton untuk bergoyang ala jamaika. Dengan hanya beberapa lagu saja akhirnya monkey boots selesai dengan penampilan yang sangat bagus.

Di lanjutkan oleh tuan rumah, Marapu band jogja yang kebayakan bukan orang jogja melainkan dari orang timur jauh di sana. Dengan penampilan yang keren akhirnya, di acara inilah mulai hebohnya dan makin meriah. Setelah turunnya marapu di lanjtut kan oleh Ras Muhammad duta reggae indonesia.

Getaran bass drum dan dan guitar membuat jantung berdetak dan mengajak untuk bergoyang, beberapa lagu yang di nyanyikan oleh Ras muhammad antara lain Negeri pelangi, Musik reggae ini, dan masih banyak lagi. Semua berjoget mengikuti irama.

Di pengujung waktu mulailah penampilan Tony Q dengan gaya yang santei. Durasi yang di mainkan Tony Q sama dengan ras muhammad sekitar satu jam. Cukup susah juga menghafalkan lagu yang di nyanyikan. beberapa lagu yang di nyanyikan Tony Q antara lain, tertanam, kong kalikong, pesta pantai, lukisan cinta, dan masih banyak lagi. Dan lagunya menjadi penutup acara ini adalah Pesta pantai dengan gaya santei Tony Q mengucapkan terima kasih dan mengucapkan sampai jumpa lagi.

Sumber
»»  LANJUTKAN MEMBACA

Rabu, 03 April 2013

Kita Lihat Sejenak 5 Dosa Soeharto Kepada Soekarno

 Peralihan kekuasaan dari Presiden Soekarno pada Presiden Soeharto diiringi kematian ratusan ribu orang. Sejumlah kalangan menyebut peralihan kekuasaan itu sebagai kudeta merangkak. Setahap demi setahap, Soeharto mulai menggembosi kekuasaan Soeharto. Berangkat dari surat perintah 11 Maret 1966, Soeharto mulai bergerak cepat. Keesokan harinya dia membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan didukung MPRS, PKI dinyatakan sebagai partai terlarang.

Lalu Soeharto mulai menangkap anggota kabinet Dwikora yang diduga terlibat PKI. 16 Menteri ditangkap walau tak jelas apa peran mereka dalam gerakan 30 September. Saat itu Soeharto bergerak didukung mahasiswa dan rakyat yang anti-PKI.
Puncaknya, 7 Maret 1967 MPRS bersidang untuk mencabut mandat Presiden Soekarno kemudian melantik Soeharto sebagai pejabat presiden.

Proses pengambilalihan kekuasaan antar rezim biasa terjadi. Tapi yang menyakitkan, Soeharto kemudian memperlakukan Soekarno sebagai pesakitan. Rasanya tak adil seorang proklamator berjasa besar diperlakukan demikian.
 
Berikut dosa-dosa Soeharto pada Soekarno:

1. Menjadikan Soekarno tahanan rumah
Soeharto menahan Soekarno di Wisma Yasoo, Jl Gatot Soebroto, Jakarta. Rumah ini dulunya adalah kediaman salah satu istri Soekarno, Ratna Sari Dewi.

Di tahanan itu, Soeharto melarang Soekarno menemui tamu. Dia diasingkan dari dunia luar. Belakangan pemerintah Orde Baru juga melarang Soekarno membaca koran , mendengarkan radio dan menonton televisi. Akibat pengasingan ini, Soekarno mulai pikun. Sejumlah saksi menyebutkan Soekarno kerap bicara sendiri. Dia kemudian sakit dan akhirnya meninggal.

2. Tolak lokasi makam Soekarno
Soekarno pernah berpesan ingin dimakamkan di kawasan batu Tulis Bogor. Di tengah hamparan sawah, pegunungan dan gemericik air sungai.

Tapi Soeharto merasa terlalu berbahaya jika makam Soekarno terlalu dekat dengan Jakarta. Dia memindahkan lokasi penguburan ke Blitar, Jawa Timur. Alasan Soeharto, Soekarno sangat dekat dengan ibunya dulu di Blitar. Protes sejumlah keluarga Soekarno tak didengar Soeharto. Rupanya Orde Baru masih khawatir dengan kharisma pemimpin besar revolusi ini.

3. Biarkan penyakit Soekarno
Selama menjadi tahanan politik, kondisi Soekarno semakin memburuk. Dia menderita penyakit ginjal dan rematik.

Pemerintah Orde Baru tak pernah memperlakukan Soekarno sebagai mantan pemimpin besar. Mereka memperlakukan Soekarno seperti penjahat politik yang berseberangan dengan penguasa. Tahun 1969, saat Soekarno menghadiri pernikahan Rachmawati, itulah kala pertama dia bisa keluar dari tahanan rumah. Dengan pengawalan ketat Soekarno hadir. Saat itu hampir semua hadirin menangis melihat Soekarno yang tampak lemah, wajahnya bengkak-bengkak dan kondisi fisiknya sangat menurun.

4. Habisi para Soekarnois
Orde Baru memandang Soekarnois atau pengagum ajaran Bung Karno sama berbahayanya dengan Partai Komunis Indonesia. Maka saat pembunuhan itu, seringkali para algojo tak ambil pusing apakah target mereka Soekarnois atau komunis.

Jika mau melawan, sebenarnya massa pendukung Soekarno masih banyak. Begitu pula tentara loyalis Soekarno. Setidaknya ada angkatan udara, KKO (sekarang marinir), Divisi Siliwangi dan Brawijaya yang loyal padanya. Tapi Soekarno memilih mengalah, walau diperlakukan seperti tawanan. Dia tak ingin ada banjir darah lagi di Indonesia.

5. Jauhkan Soekarno dari orang-orang dekatnya
Soeharto melarang semua orang menjenguk Soekarno. Termasuk keluarga dekatnya. Ada pengawal kesayangan Soekarno yang juga akhirnya dipenjara oleh Soeharto.

AKBP Mangil Martowidjojo mungkin adalah perwira polisi yang paling disayang Soekarno. Perwira polisi ini adalah Komandan Detasemen Kawal Pribadi (DKP) Bung Karno. Mangil mendampingi Soekarno mulai dari detik proklamasi, hijrah ke Yogyakarta hingga melindungi Soekarno dari ancaman granat dan penembakan. Tahun 1967, Mangil tak membiarkan konvoi Soekarno dihadang tentara RPKAD. Dia adu gertak dengan perwira RPKAD, sementara anak buahnya kokang senjata melindungi Soekarno.

Setelah peristiwa itu, Soeharto kemudian membubarkan DKP. Mangil pun terpaksa meninggalkan Soekarno.

»»  LANJUTKAN MEMBACA

Sabtu, 16 Maret 2013

Apa Sih Yang Menjadikan Musik Reggae Banyak Penggemarnya?

Musik reggae memang jarang sekali muncul di televisi dan radio. Namun, komunitas reggae bisa dikatakan yang paling besar di Indonesia. Lalu apa yang menjadikan musik ini banyak sekali penggemarnya?

Musik reggae adalah jenis musik yang santai dan enak untuk bergoyang. Dalam setiap pertunjukkan musik reggae, jarang sekali ditemukan adanya kerusuhan. Mereka juga selalu mengucapkan kata "peace" yang nyatanya memang membuat konser musik reggae selalu damai dan tertib.

Sebagai salah satu pelopor musik reggae di Indonesia, Tony Q Rastafara pun menjelaskan tentang fenomena reggae di Indonesia dan konser damai yang diciptakannya.

"Reggae secara umum adalah musik yang bisa buat goyang. Sebelumnya ada juga tapi biasanya senggol bacok. Di reggae itu adalah sebuah musik perjuangan yang secara kultur juga macthing dengan kondisi di Indonesia, mereka bisa seneng-seneng sekaligus bisa mencermati isinya," terang Tony saat berbincang di Jakarta belum lama.

Menurut Tony, orang-orang yang datang dan menyukai musik reggae adalah orang-orang yang cinta damai. Kebanyakan dari mereka juga datang untuk mencari pertemanan baru dibandingkan untuk mencari musik. Hal tersebutlah yang membuat musik reggae memiliki banyak penggemar dan komunitas di Indonesia.

"Mereka datang ke konser untuk mencari teman baru bukan musuh baru. Mereka datang ramai-ramai tapi enggak rusuh. Musik reggae adalah musik untuk berjuang tanpa harus pakai kekerasan," paparnya.
»»  LANJUTKAN MEMBACA

Tony Q Rastafara [Hidup Saya untuk Reggae]

Musik reggae di Indonesia pasti identik dengan Tony Q. Musisi kelahiran Semarang, 50 tahun silam ini menyerahkan seluruh hidupnya untuk musik reggae.

"Sebenarnya, kalau memang kita suka bermusik dan tahu tujuan hidup kita dan senang melakukannnya tidak perlu ngoyo (memaksakan diri). Saya sudah menyerahkan hidup saya di reggae," ujar Tony saat berbincang dengan okezone di Pekan Raya Jakarta (PRJ), Kemayoran, Jakarta belum lama ini.

Tony memulai karier musik reggae sejak tahun 1989 dengan grup musik Roots Rock Reggae. Pada 1994, dia membentuk grup musik Rastafara yang cukup terkenal sebagai pengusung aliran musik reggae di Indonesia saat itu. Bersama Rastafara dia sempat merilis dua album, yaitu 'Rambut Gimbal' dan 'Gue Falling In Love'.

"Saat ini, usia saya sudah 50 tahun. Saya mulai berkarier tahun 1989 dan sudah punya delapan album hingga saat ini. Apa ya, saya selalu senang berada di sini," tandasnya.

Pelantun Republik Sulap ini mengaku senang dengan perkembangan musik reggae di Indonesia sekarang. Misinya terhadap musik reggae sebenarnya sederhana, hanya ingin menyebarkan rasa kasih sayang antar sesama.

"Saya berharap musik reggae sebagai syiar. Saya ingin menyampaikan kalau kita semua punya spirit. Saya ingin musik reggae terus ada karena saya ingin selalu buat orang senyum dan cinta damai," tekadnya.
»»  LANJUTKAN MEMBACA

Usain Bolt Ajak Para Pangeran Pesta Reggae

Usain Bolt menunjukkan kalau ia pantas disebut legenda hidup. Sprinter Jamaika itu memimpin rekan-rekannya merebut emas Olimpiade London nomor 4x100 m sekaligus memecahkan rekor dunia.

Kuartet Jamaika terdiri dari Nesta Carter, Michael Frater, Yohan Blake, dan Bolt mencatatkan waktu 36.84 detik pada final yang digelar di Olympic Stadium, London, Sabtu, 11 Agustus 2012. Rekor dunia sebelumnya adalah 37.04 detik yang juga milik keempat sprinter Jamaika itu yang tercipta di Daegu, Korea Selatan, tahun lalu.

Tim Jamaika memang terlalu tangguh bagi lawan-lawan mereka. Amerika Serikat yang diperkuat Trell Kimmons, Justin Gatlin, Tyson Gay, dan Ryan Bailey harus puas dengan perak. Catatan waktu 37.04 detik yang menyamai rekor dunia lama tak cukup bagus bagi AS untuk mengimbangi Jamaika.

Medali perunggu direbut Trinidad dan Tobago yang ketiban durian runtuh setelah Kanada didiskualifikasi karena salah satu pelarinya melanggar garis lintasan.

Usai merebut emas, Usain Bolt mengundang Pangeran Harry dan William untuk datang ke kampung halamannya.

"Saya ingin mengajak jalan-jalan Pangeran Harry dan William ke Jamaika. Yang saya maksud jalan-jalan bukanlah kunjungan resmi kerajaan. Saya ingin mengajak mereka berpesta. Minum rum dan Guinness sambil bergoyang reggae," kata Usain Bolt seperti dikutip Daily Star. Selama berada di London 2012, Usain Bolt merebut 3 emas. Dua lainnya dari nomor 100 m dan 200 m.

Beberapa bulan sebelum Olimpiade, Bolt dan Harry memang terlihat sangat akrab. Mereka beradu lari di lintasan. Saat itu Harry jadi pemenang dalam perlombaan main-main itu.

»»  LANJUTKAN MEMBACA

Sabtu, 09 Maret 2013

BOB MARLEY [Selebriti Yang Berpenghasilan Setelah Meninggal]

Bob Marley = Rp.70 milyar
Bob Marley adalah musisi yang menjadi ikon dalam musik reggae. Meskipun ia mati pada tahun 1981 tapi penjualan CD dan item-item yang berkaitan dengannya masih berjalan sampai sekarang.


sumber
»»  LANJUTKAN MEMBACA